Kamis, 04 Agustus 2016

Remaja & Mahasiswa Milik Allah

Mahasiswa oh mahasiswa, dirimu begitu luar biasa. Potensi yang kau punya adalah keistimewaan-mu. Kau punya tenaga yang kuat alias masih energik sehingga mampu untuk beraktifitas seharian. Kau punya daya ingat yang masih kuat, ya sebab dirimu belum untuk memikirkan suami/istri, anak, tagihan listrik, air, dan seabreg pengeluaran lainnya. Kau punya waktu luang yang banyak, dimana waktu mu itu belum tersita untuk mengurusi dapur, sumur, kasur, jemur, tekukur (sejenis burung yang banyak dipelihara para bapak).

Potensi itulah yang akhirnya bisa membuat mahasiswa menjadi sosok yang istimewa. Ssok yang dirindukan oleh umat. Seperti Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstantinopel yang selama ± 825 tahun tak tertaklukkan namun di tangannya kota tersebut tertaklkkan. Sementara pada saat itu beliau masih berusia 21 tahun! Luar biasa. Lalu ada juuga sosok mulia seperti seorang anak yatim, Imam Syafi’i yang haus akan ilmu di usianya yang ke- 15 tahun ia merantau ke luar Mekkah untuk menuntut ilmu, ketika ia masih berusia 9 tahun beliau telah menghafall Quran. MasyaAllah, tak ketinggalan gadis cilik yang bernama Aisyah dan akhirnya menjadi istri tercinta Rasulullah saw, di usia belia ia hafal 2.000 hadist (kalau kita sudah hafal berapa hadist yah ?), ada juga ilmuan-ilmuan hebat seperti Ibnu Firnas yang menemukan pesawat jauuuuh sebelum wright bersaudara, Ibnu Sina bapak kedokteran yang ilmu serta bukunya sampai saat ini menjadi rujukan dalam dunia kedokteran di DUNIA, Mariyam, wanita penemu astrolab, Al Khawarizmi penemu angka nol dan teori aljabar. Itu saja ? Tentu tidak. Masih banyak sekali pemuda-pemuda luar biasa yang memanfaatkan potensinya dengan benar.

#ApaKunciSuksesMereka?

Selain mereka hebat di bidang sains dan tekhnologi, ternyata mereka adalah orang yang dekat dengan Allah, penghafal Al-Quran dan peduli (catet!). Waktu, tenaga, fikiran, bahkan harta mereka jadikan untuk meraih kemuliaan dihadapan dan juga untuk kontribusi kepada Islam. Subhanallah.
Namun apa dikata, keberadaan remaja (mahasiswa) di zaman sekarang dengan zaman tersebut bertolak belakang sekali, kondisinya memang sudah edan se-edan-edannya. Bagaimana bisa ada remaja di Kab. Limapuluhkota, Sumbar yang melakukan arisan seks ? dan karennanya, ada 3 siswa yang tidak ikut UN karna hamil. Apalagi jika ada konser justin biibier atau artis-artis korea (maaf namanya tidak disebut, karna penulis tidak pernah ngefans, hehe) waaah langsung histeris sambil ekspresi yang cetar membahana, teriak-teriak sambil nangis pada sang idola, pacaran yang berbagai macam gaya, mulai dari sebutan khusus, misal mimi pipi, ayah bunda, mengukir nama pacar ditangan dengan silet, sampai perbuatan seperti suami-istri, hingga muncul berbagai fenomena cabe-cabean, tomat-tomatan, terong-terongan. Astagfirullah... Ingat hadist ini hayoo, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
Kok bisa ya ada remaja n mahasiswa yang luar biasa seperti Muhammad Al Fatih dan kawan-kawannya, sementara disisi lain ada juga remaja yang rusaknya minta ampun deh.mari kita merenung sejenak, ah kelamaan! langsung aja kita berfikir (mahasiswa harus intelektual) kira-kira apa yang membuat remaja zaman dulu dan sekarang itu berbeda ? padahal kalo ditanya agama mayoritas jawabannya sama, Islam. Kitabnya sama ; Al-Quran. Nabi n Rasulnya sama ; Muhammad saw. Lantas apa donk ? mmm (mikir)


#Solusi
Aha!!! Aku tau jawabannya!! (ekspresinya ala film-film di TV tuh, mengacungkan telunjuk lalu ada lampu nyala di dekat kepala). Dahulu itu sistem kehidupannya itu dengan sistem Islam yang diterapkan secara sempurna, bahasa kerennya kaaffah. Jadi, kenapa bisa ada remaja-remaja hebat seperti Muhammad Al-Fatih dkk, ya karena mereka hidup di bawah aturan Islam yang diformalkan dimana biasa disebut dengan daulah khilafah. Sementara sekarang kita tidak hidup di bawah daulah khilafah melainkan hidup dibawah sistem kapitalisme (demokrasi-liberal) yang mengusung kebebasan. Kebebasan berpendapat, kebebasan memiliki, kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama. Jadi akhirnya gini deh, menghasilkan remaja dan mahasiswa yang kebablasan karena kebebasan itu tadi.

Sehingga akan hanya menjadi mimpi siang bolong saja jika menginginkan remaja dan mahasiswa yang berkuaitas tapi sistemnya masih pake sistem kapitalisme. Nah, itu artinya kudu wajib kita hidup di bawah aturan Allah sebab #Remaja&MahasiswaMilikAllah.

Sobat, kita sebagai Mahasiswa adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. So, itu artinya lagi, ketika kita adalah milik Allah maka harus di atur dengan aturan-Nya juga Islam. Karena Islam bukan hanya sebatas Agama ritual belaka, tapi Islam merupakan Ideologi, yakni aqkidah aqliyah (akidah yang sampai dengan proses berfikir) yang melahirkan peraturan. Segala hal ada di dalam Islam, mau masalah apapun, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, politik, bahkan cinta (naluri) ada dalam Islam. Tidak ada yang tidak ada hukumnya dalam Islam (Catet lagi).


Dan terbuktikan hasilnya, remaja yang diatur dalam Islam adalah remaja yang berkualitas tinggi, dan sebaliknya. Karena #Remaja&MahasiswaMilikAllah, yuk kita ambil bagian dalam kembali kepada Islam dan menjadikan Islam sebagai the way of life. Tidak cukup pada diri saja melainkan sistem atau lingkungan pun juga harus menggunakan aturan Islam secara keseluruhan dalam naungan daulah khilafah (khilafah islamiyyah).[Waallahua’lambishawab].


EmoticonEmoticon