Kamis, 09 Februari 2017

Warga Jakarta terganggu dengan gubernur berstatus terdakwa


DPRD DKI Jakarta tidak menepis kembalinya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat Gubernur DKI usai cuti kampanye, akan menganggu opini warga Ibu Kota karena Ahok berstatus sebagai terdakwa kasus penistaan agama.

"Ini masalah kultur. Kami memikirkan psikologis sosial di masyarakat memiliki gubernur yang juga berstatus terdakwa dan menjalani persidangan," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, kepada Rimanews, hari ini.

Ahok adalah terdakwa kasus penistaan agama menyusul pernyataannya mengutip Al Maidah 51 saat berbicara di depan warga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, akhir September silam. Kasusnya disidangkan sejak awal Desember dan pekan depan memasuki persidangan ke-10.

Dalam UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 83, dan Peraturan KPU, kepala daerah yang berstatus terdakwa harus diberhentikan sementara. Tapi menurut Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, kementeriannya belum mengeluarkan surat pemberhentian terhadap Ahok sebagai gubernur karena masih menunggu pembacaan tuntutan jaksa terhadap Ahok.

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta yang juga Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono, sebelumnya, memastikan bahwa Ahok akan kembali mengisi jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta setelah masa cutinya berakhir di tanggal 11 Februari 2016. Bahkan, Soni sapaan karib Sumarsono menyebutkan pada hari itu diriya akan menggelar acara serah terima jabatan dengan Ahok.

Syarif memahami pernyataan Soni dengan mempertimbangkan aturan yang ada khususnya di Kemendagri. Kemungkinan terbesar, menurutnya, ketika Ahok sedang disibukan dengan proses hukumnya, maka Djarot yang akan menggantikan. [rnc]

Rencana Aksi 112, Ini Ancaman Wiranto Jika Aksi Masih Nekat Digelar




Unjuk rasa Aksi Bela Ulama yang rencananya akan digelar pada 11, 12 dan 15 Februari 2017, tampaknya bakal urung dilakukan.

Sebab, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana melarang aksi tersebut.

Bahkan, Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto juga melarang. Pasalnya pada tanggal tersebut merupakan masa tenang kampanye Pilkada Jakarta.

"Yang pasti bahwa Minggu tenang itu tidak ada lagi diizinkan lagi pengerahan massa di tempat umum," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/2).

Menurut mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ini, bila masyarakat akan tetap melakukan unjuk rasa, maka aparat penegak hukum akan menindak.

"Aparat keamanan akan menindak tegas, jadi jangan disalahkan aparat keamanan, yang kami salahkan adalah ke yang melanggar hukum," pungkasnya

Sebelumnya beredar informasi, adanya ajakan melakukan unjuk rasa yang dinamai dengan Aksi Bela Ulama. Rencana aksi tersebut akan dilakukan 11, 12 dan 15 Februari.

Adapun 39 organiasi kemasyarakatan (ormas) berserta Front Pembela Islam (FPI) akan melakukan unjuk rasa. Sementara tema unjuk rasa itu adalah ‘Umat Musliim Wajib Memilih Pemimpin Muslim dan Umat Muslim Haram Memilih Pemimpin Nonmuslim (Haram)’.

Sekjen Majelis Syuro DPD FPI DKI Novel Bamukmin memastikan aksi 112 akan berjalan super damai. Dia mengatakan pada Sabtu (11/2) mendatang hanya merupakan silaturahmi dari 2 aksi sebelumnya.

"Ini momennya jalan santai, artinya ajang silaturahmi yang betul-betul kita aksi super super super damai," kata Novel di Gedung MUI, Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).

Novel mengatakan aksi yang akan digelar itu nantinya hanya berisi orasi biasa. Namun massa yang akan hadir diperkirakan tidak akan sebanyak aksi 212 lalu. [jpnn/itc]

Budaya Kekerasan di Dunia Pendidikan


Dunia pendidikan kita kembali dirundung duka. Belum usai penyelesaian atas kasus tewasnya tiga orang mahasiswa UII Yogyakarta pada Diksar Mapala 14-20 Januari 2017 lalu, yang terbaru seorang mahasiswi di Kota Bandung dianiaya oleh teman-temannya sendiri. Penganiayaan merupakan buntut dari saling bully antara korban dan pelaku di media sosial. Pelaku yang tidak terima dibully, lalu menganiaya korban.

"Saling bully di medsos awalnya, jadi yang memulai bully itu korban kepada pelaku. Pelaku tidak terima dibully," kata Kanit Reskrim Polsek Buahbatu, Iptu Sarjana saat dikonfirmasi, Sabtu (28/1/2017) malam.

Sarjana menuturkan, pelaku memancing korban untuk menghampirinya di Metro Suites Apartemen di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (24/1) karena tak terima karena dibully. Pelaku kepada korban berpura-pura sedang dipukuli orang lain.

Akibat penganiayaan tersebut, korban melaporkan para pelaku ke polisi pada Rabu (25/1). Selang beberapa jam setelah dilaporkan, keempat pelaku berhasil ditangkap di tempat berbeda.


Polisi berhasil mengamankan dua orang pelaku di Metro Suite Apartemen dan dua orang lainnya di wilayah Ciganitri, Kota Bandung."Pelaku itu M (20), R (21), R (17), I (17). Mereka ada yang kami titipkan di Lapas anak dan ruang tahanan di Polrestabes Bandung," imbuh Sarjana. (detik.com, 29/1/2017)

Sebenarnya, kekerasan di dunia pendidikan tidak hanya sekali ini terjadi melainkan berulang kali. Bisa dikatakan saat ini di negara kita sedang mengalami krisis dunia pendidikan. Pemerintah berusaha untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan perencanaan penghapusan kekerasan pada dunia pendidikan dengan melibatkan pihak pendidik atau sekolah dengan mengawal para siswa untuk tidak melakukan kekerasan yaitu melakukan penyuluhan dan pelarangan siswa menggunakan gadget karena banyak para pelajar menggunakan media sosial untuk membuat grup kekerasan seperti @01gbg dan juga @basisstrong wanita yang sengaja mengajak temannya untuk menantang sekolah lain yang akan diserang.

Tetapi solusi yang diberikan pemerintah tersebut tidak membuahkan hasil. Mala kekerasan di dunia pendidikan semakin bertambah banyak dan berlangsung terus-menerus. Karena pada dasarnya saat ini negara kita masih menggunakan sistem Demokrasi yang menganut beberapa kebebasan salah satunya kebebasan bertingkah laku. Sehingga bertambah  pulalah kekerasan dan kejahatan baik oleh siswa maupun oleh masyarakat umum. Sehingga tindakan kriminal yang lainpun bertambah merajalela.

Solusi untuk semua problematika kekerasan tersebut hanya dengan menerapkan sistem yang sesuai dengan fitrah manusia dan juga dapat menyelesaikan semua permasalahan manusia dengan tuntas yaitu dengan menerapkan sistem Islam. Karena hanya dengan Islamlah kita akan terbebas dari segala persoalan.

Wallahu ‘alam bi as-showab 

Murka Besar Terhadap Ahok, Aa Gym: DEMI ALLAH Kami tak Rela KH Ma'ruf Amin Direndahkan




Cecaran terdakwa penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Ketum MUI Ma'ruf Amin mendapat beragam kecaman. Pemimpin pondok pesantren Da'rut Tauhid Abdullah Gymnastiar atau akrab dipanggil Aa Gym mengaku tak rela Ma'ruf Amin direndahkan dan diancam. 

"Demi Alloh, tak rela KH Ma'ruf Amin, guru /orang tua /ulama kami, pimpinan MUI yg Amat kami hormati cintai, direndahkan dan Diancam siapapun," ujar Aa Gym lewat kicauan di akun resmi i-nya, Rabu (2/1).

Menurut Aa Gym, sungguh buruk sungguh buruk perangai mereka yang tak menghormati orang yang lebih tua. Apalagi ulama yang yang dituakan oleh majelis ulama di negeri ini.

Sebelumnya terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam akan memproses secara hukum Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin. Hal tersebut karena ia menilai KH Ma'ruf Amin telah memberikan keterangan palsu dalam persidangan.

Ahok menjelaskan KH Ma'ruf Amin telah berbohong dengan mengatakan tidak pernah menerima telepon dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal, Ahok menegaskan pihaknya mempunyai bukti jika Ketum MUI menerima telepon dari SBY pada tanggal 6 Oktober 2017, atau sehari sebelum KH Ma'ruf Amin menerima kunjungan pasangan cagub-cawagub Agus-Sylvi di Kantor PBNU pada tanggal 7 Oktober 2016.

"Jadi jelas tanggal 7 Oktober saudara saksi saya berterima kasih ngotot bahwa saudara saksi tidak berbohong, tapi kalau berbohong kami akan proses secara hukum saudara saksi, untuk membuktikan bahwa kami memiliki bukti," tegasnya di Gedung Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1).

Ahok menilai, KH Ma'ruf Amin tidak pantas menjadi saksi dalam kasus yang menjeratnya karena sudah tidak objektif. Ahok pun menuding jika Ketum MUI itu sudah jelas mengarah mendukung pasangan cagub-cawagub Agus-Sylvi.

"Saya juga keberatan saksi membantah tanggal 7 Oktober 2016 bertemu pasangan calon nomor urut satu, jelas-jelas saudara saksi menutupi riwayat pernah menjadi Watimpres Susilo Bambang Yudoyono (di tengah persidangan)," ujarnya usai mendengarkan kesaksian Kiai Ma'ruf di Gedung Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1). [rci]

Tindakan Ahok ini menuai kecaman dari banyak tokoh baik pakar hukum, para ulama, maupun ormas-ormas besar diseluruh Indonesia. Ahok sudah benar-benar mengibarkan bendera perperangan dengan umat islam.

Kamis, 01 September 2016

AKU MASIH BISA!


Jangan menyerah! Jangan berhenti! Jangan mengeluh! Sebaliknya, tanamkan dalam diri kita, “aku masih bisa!”. Dunia memang tak seindah mimpi (kecuali mimpi buruk kali ya?). Tapi bukan berarti kita harus mengutuki nasib kita di dunia bila tak sesuai keinginan dan harapan kita. Kesulitan hidup bukan untuk ditakuti, tapi untuk dihadapi. Kehilangan keberanian untuk hadapi hidup, justru saat itulah kita sudah kalah. Sekalah-kalahnya. Iya dong. Setiap orang yang tak berani hadapi kenyataan hidup, sejatinya sudah kalah di ronde pertama gerbang kehidupan. Kita lahir ke dunia ini sudah jadi pemenang dan tentunya Allah Ta’ala sudah memberikan kita bekal yang cukup untuk jalani kehidupan di dunia.
Apa yang bisa dibanggakan lagi dari seseorang yang sudah kehilangan motivasi dalam hidupnya? Kehilangan harta masih bisa dicari jika motivasi alias niat untuk mencarinya masih ada. Tapi jika sudah kehilangan motivasi dalam hidup? Maka yang terjadi adalah bisa kehilangan semuanya. Tetaplah jaga niat dalam berbuat. Motivasi terbesar sebagai muslim adalah menggapai ridho Allah Ta’ala. Itu sebabnya, cara melakukannya juga wajib sesuai yang Allah Ta’ala. Proses itu penting setelah niat dilakukan. Sebab, akan menentukan hasilnya. Jika proses yang dijalani keliru, hasilnya juga keliru. Benar prosesnya, maka hasilnya juga benar.
Coba kita lihat bayi yang baru lahir. Ia hanya bisa menangis. Mungkin kaget. Sebab, selama di dalam rahim ibunya dia merasa tenang. Tak banyak tantangan. Allah Ta’ala siapkan tubuhnya, membuatkan ‘software’ untuk berpikir dan berperasaan, sehingga cukup untuk jalani kehidupan di dunia di luar rahim ibunya. Begitu seorang bayi lahir ke dunia, dimulailah babak baru kehiduan yang akan ia jalani di dunia. Arena yang berlapis ujian, tantangan, rintangan, kesenangan, kesedihan dan segalanya. Manusiapun harus mampu menghadapi semuanya dengan penuh kehati-hatian, waspada, cukup ilmu, cukup tenaga, wawasan, kemampuan mengolah pikir dan rasa, serta pandai memanfaatkan kesempatan agar bisa selamat dari ujian tersebut dan berhasil melaluinya dengan maksimal dan menjadikannya mulia.
Sobat, kalo saat ini kita menghadapi berbagai macam ujian dan rintangan dalam hidup dan dakwah, jangan menyerah. Katakan bahwa “aku masih bisa!”. Jangan kalah sama bayi. Dulu kita juga bayi kan? Bayi yang normal dan sehat pasti akan tumbuh dan berkembang. Tadinya belum bisa tengkurap sendiri. Ia mencobanya. Gagal. Coba lagi. Terus begitu hingga akhirnya bisa dengan mudah tengkurap. Kemudian ia belajar untuk balik ke posisi terlentang. Gagal. Coba lagi. Terus dan begitu hingga berhasil. Selanjutnya, ketika ia merasa sudah bisa dua posisi itu, ia mencoba untuk merangkak, duduk, berdiri, memanjat sesuatu yang lebih tinggi darinya sampai dengan berjalan, itu pun dengan proses yang hampir sama, trial and error. Tapi karena terus mencoba akhirnya berhasil dengan resiko yang dihadapi sang bayi tadi. Aspek motorik nya dilatih sedemikian rupa hingga akhirnya bisa berbagai keterampilan. Selain itu diajarkan juga etika atau adab. Dari hari, pekan, bulan, dan bertahun-tahun kita jalani hidup pastinya makin “mateng” dengan pengalaman. Makin banyak wawasan. Entah berapa ratus cerita yang bisa direkam dan dikenang kembali. Kita menjadi orang yang sebenarnya siap bisa menjalani kehidupan ini.
Ya, siap menjalani kehidupan berarti berani mengambil risiko yang akan muncul dari jalan yang kita pilih. Allah Ta’ala sudah menyiapkan bahwa kita mampu melakukannya sesuai kapasitas kemampuan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita. Itu sebabnya, tak ada alasan kan untuk mengeluh terus menerus? Kalo sekali atau dua kali mengeluh nggak apa-apa. Manusiawi kok. Tapi ingat lho, jangan keterusan. Ayo segera bangkit. Cari tahu penyebab kegagalanmu, dan temukan jalan keluar untuk mengatasinya. Kita insya Allah terlatih untuk hadapi tantangan sesulit apapun. Bahkan anak ngaji dan aktivis dakwah pun pasti mengalami masa-masa sulit. Kekurangan materi, dijauhi orang terdekat karena kita dianggap berubah setelah ngaji, orang tua bercerai, jamaah dakwah rame-rame menolak kehadiran kita, umat menolak dakwah kita, dan seabrek masalah lainnya. Tapi yakinlah, kita masih bisa untuk mengatasinya. Percayalah. Selama Allah Ta’ala bersama kita, dan kita yakin Dia akan menolong, tak ada alasan untuk cemas apalagi putus asa. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad [47]: 7)
Sobat LKIMedia, yang perlu kita renungkan juga adalah usia kita yang mulai beranjak dewasa, semoga juga diiringi dengan pikiran dan perasaan sebagai orang dewasa. Jangan sampe deh body-nya udah dewasa tapi pikirannya masih kayak bocah. Tua itu pasti, tapi dewasa adalah pilihan. Banyak kok orang tua tapi pikiran dan perasaannya nggak pernah dewasa. Hidupnya masih aja kayak anak-anak. Ngumbar nafsu dan amarah tak terkendali. Sementara keimanan dan takwanya makin kendor. Lha, kacau banget kan?
Sebagai muslim, kita nggak hanya memikirkan kehidupan diri sendiri, lho. Kita juga harus memikirkan orang lain. Mulai dari orang terdekat di antara kita (keluarga dan teman), juga seluruh kaum muslimin. Apalagi kalo ingat hadist ini : Rasulullah saw bersabda : “Siapa saja bangun di pagi hari dan tidak memperhatikan urusan kaum Muslim, maka ia tidak termasuk golongan ku ”(HR Al-Hakim dan Al-Khatib). Memikirkan untuk mengajak mereka kepada kebaikan dan menegakkan kebenaran Islam. Dalam menegakkan kebenaran ini, kita harus ekstra sabar, Bro. Allah Ta’ala menjelaskan dalam firmamNya (yang artinya): “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah [2]: 153)
So, tetap tenang, sabar, syukur, dan terus berjuang tanpa lelah. Hadapi risiko, jangan mengeluh dan jangan menyerah. Masih bisa kok untuk bertahan dan mencari solusi. Asalkan tetap jaga niat, tetap istiqomah, dan maksimalkan ikhtiarnya serta iringi dengan doa tulus berharap keridhoan Allah Ta’ala dan kebaikan yang akan didapat agar menjadi barokah untuk semuanya. Meski ada cobaan pahit dan rintangan berat menghalang, tetaplah melaju. Lagian kenapa sih cobaan ini terasa begitu pahit? Ya, karena surga begitu manis!.

Kisah Menakjubkan Vince Focarelli, Bos Gangster Australia yang Jadi Mualaf



Jangan pernah terburu-buru mengecap buruk orang lain karena boleh jadi kenyataan yang ada tidaklah seburuk yang dituduhkan.

Seperti perjalanan hidup yang dialami bos kelompok preman sadis yang masyhur di wilayah Adelaide, South Ausrtalia ini.

Namanya Vince Focarelli. Dulu dia lelaki bengal yang banyak terlibat dalam tindak kriminal di negara itu di bawah gangster Comanchero. Sebagai pimpinan sebuah kelompok kriminal yang kerap membuat kekacauan, Vince Focarelli tentu punya banyak musuh.

Hingga ia menjadi sasaran penembakan lawan-lawannya di Dry Creek pada Januari 2012 yang menewaskan anaknya, Giovanni. Kematian anaknya membuat Focarelli sangat terpukul.

Pelan-pelan Vince Focarelli mulai menepi dari dunia kekerasan setelah ia banyak belajar dan berkontemplasi tentang hakikat hidup. Ia pun kini telah memeluk agama Islam.

1. Menjadi muallaf

Mantan pemimpin geng preman terkenal asal Australia ini sekarang telah bertobat dan memeluk Islam. Penampilannya berubah drastis. Bercelana cingkrang dan berjenggot lebat. Peci pun selalu bertengger di kepalanya. Dulu terkenal sangar dan kasar, sekarang begitu penyayang baik kepada keluarga maupun orang sekitarnya. 

2. Membuka restoran halal diniatkan untuk tebus dosa masa lalu

Vince Focarelli yang sekarang berganti nama menjadi "Abdussalam" (Hamba Allah 'As-Salam' Pemberi Keselamatan) sekarang memiliki keinginan jadi orang baik setelah masuk Islam. Ia ingin hidup damai, memiliki keluarga yang normal, menjauhi masalah, dan banyak membantu orang lain.

Dia sekarang membuka restoran Halal di Adelaide, kota pesisir South Australia. Dengan restorannya, dia sekarang memberi makan tunawisma dan menyumbangkan makanan untuk orang miskin. "Saya telah benar-benar menjauhkan diri dari semua aspek kehidupan gangster," katanya kepada Seven News.

[video pada program Ramadhan lalu]


Tentu perubahan drastis yang dialami Focarelli dilakukan penuh perjuangan. Banyak tantangannya sudah pasti. Namun lambat laun ia terus menjalankan ajaran Islam dengan segala kemampuannya.

Semoga perjalanan hidup Vince Focarelli menambah keyakinan kita dan menguatkan komitmen kita untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Tidak berputus asa dari rahmat Allah. Bahwa kebaikan dan kegembiraan akan pasti datang kepada mereka yang mencarinya dengan penuh penyerahan diri kepada-Nya. 

Sumber : http://www.dakwahmedia.net/2016/08/jangan-pernah-terburu-buru-mengecap.html


Sabtu, 27 Agustus 2016

Merokok, Bunuh Diri Secara Terencana

GUE tahu para perokok aktif selalu punya alasan untuk membenarkan kebiasaan merokoknya, mulai dari merokok itu obat stress, rokok teman setia, hingga ada yang bilang urus saja urusanmu daripada ngurusin orang yang merokok.
Gue sebenarnya ogah ngurusin pecandu rokok model begitu, lagian kagak ada untungnya buat gue. Hanya saja tulisan ini gue tujukan buat orang-orang yang punya niat berhenti merokok atau bagi yang belum terlanjur merokok supaya mempertimbangkan ulang niatnya untuk mencoba rokok.
Catet ya, “Tulisan ini cuma gue tujukan untuk orang yang masih memiliki ‘kewarasan hati’ untuk menjauhi rokok, kalau masih ‘gila hati’ pada rokok kagak perlu berlaga bibir apalagi sumpah serapah di komentar!” Kalau ada yang demontrasi aksara untuk menghujat tulisan gue, dan lebih membela rokok, maka ketahuan sekali bahwa ‘rokok telah menjadikan elo sebenar sakit jiwa.” Paham!
Gue pernah diejek temen, katanya “Nggak ngerokok itu banci. Nggak ngerokok itu nggak ganteng. Nggak ngerokok itu nggak jantan [perkasa].” Gue tunjukkin sebuah majalah yang memuat survey bahwa 75 % banci adalah perokok. Kemudian gue tunjukin foto-foto yang gue download dari Google betapa buruknya wajah perokok, mulai dari tenggorokannya membusuk hingga bibirnya menghitam. Terus masalah nggak ngerokok nggak jantan, langsung gue tunjukin tulisan “Merokok dapat menyebabkan impotensi,” terus kalau udah impoten apa gunanya seorang lelaki? Menang di otot, tapi lemah di ranjang, bisa-bisa istri minta cerai daripada nggak dapat nafkah batin yang layak karena suaminya belum apa-apa sudah loyo.
Sejujurnya, para pecandu rokok itu selalu berupaya membujuk kita agar merokok. Kalau dipikir-pikir, udah jelas merokok itu berdampak buruk, kenapa masih ngajak juga, lama-lama kok mirip setan yang mengajak pada perbuatan keji. Bahkan gue langsung bilang ke temen itu, “Setan elo ya, masa gue mau elo ajak bunuh diri secara perlahan melalui rokok, kalau mau bunuh diri pake rokok elo aja sendiri, jangan ajak-ajak gue dah.”
Eh, dia malah ketawa dan bilang kayak gini, “Ngerokok mati, nggak ngerokok mati, mending ngerokok sampai mati.” Ampun, gue membatin kayaknya Fakultas Ilmu Sosial perlu membuat jurusan yang khusus meluluskan sarjana dengan profesi Psikiater Pecandu Rokok, agar temen gue bisa dirujuk ke sana untuk dirawat.
Gue bilang bahwa merokok itu sama dengan bunuh diri secara terencana. Bayangin aja nih dalam rokok ada 4000 bahan kimia dan 400 racun yang membahayakan tubuh. Di antaranya: Polonium yang digunakan sebagai pemicu neutron untuk senjata nuklir, emang tubuh elo itu teroris hingga mesti dinuklir? Nitrosamine menyebabkan kanker pada hewan, cie cie cie soulmate ya sama binatang. Formaldehid menyebabkan kanker dan digunakan untuk mengawetkan mayat, jadinya mayat hidup dong. Arsenik merupakan zat racun yang sangat kuat. digunakan sebagai alat pembunuhan yang sempurna dalam beberapa abad terakhir, dan begitu sempurnanya diri elo yang udah milih racun itu untuk bunuh diri. Sianida digunakan oleh Nazi untuk membunuh jutaan orang Yahudi di kamar gas. Sianida juga digunakan di Amerika Serikat sebagai alat untuk hukuman mati, dan elo milih mengeksekusi diri sendiri.
Buat yang beragama Islam, baiknya pahami surah an-Nisa ayat 30, “Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepadamu.” Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan, “Barang siapa terjun dari sebuah bukit untuk menewaskan dirinya maka kelak ia akan masuk neraka dalam keadaan terlempar jasadnya. Ia kekal dalam neraka selama-lamanya. Barang siapa yang meneguk racun dan racun itu menewaskan dirinya, maka racun itu akan tetap dalam genggaman tangannya sambil meneguknya di dalam neraka jahanam. la juga kekal di dalamnya selama-lamanya.”
Sekali lagi, gue ngebuat tulisan ini buat yang mau tobat ngerokok atau buat bahan pertimbangan bagi yang berniat merokok. Kalau yang udah jadi pecandu rokok, kagak usah marah-marah, karena itu ‘bujukan setan asap rokok’ yang sudah memenuhi pikiran elo. Kalau mau insyaf bagus, kalau mau nerusin ngerokok itu juga bagus. Baguslah kalau sekiranya cepat mati karena racun terkutuk itu. Daripada terus-terusan hidup, malah nyusahin istri karena menyunat uang belanja untuk beli rokok, atau menjadikan perokok pasif karena kebodohannya saat merokok di tempat umum. []
Arief Siddiq Razaan, 18 September 2015